JAKARTA:
Kunjungan kerja Badan Kehormatan (BK) DPR ke Yunani, hari ini (23/10), dianggap kegiatan yang hanya menghambur-hamburkan uang negara dan tidak peka terhadap berbagai persoalan bangsa saat ini.
Meskipun DPR berdalih bahwa kunjungan itu untuk membantu proses penyusunan legislasi, namun sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap kunjungan itu tidak akan memberikan manfaat apapun.
Gayus Lumbuun, yang juga Ketua Badan Kehormatan DPR, meminta agar kunjungan itu segera dibatalkan karena tidak memberi manfaat. BK dianggap dapat belajar etika politik dari berbagai literatur yang tersedia.
“Atau mengundang pihak kedutaan mereka untuk menjelaskan kepada BK,” ujarnya.
Meski dipastikan anggota BK akan berangkat ke Yunani hari ini, namun ada dua anggotanya yang menolak untuk ikut dalam “kunjungan menghamburkan uang rakyat” itu. Keduanya adalah Gayus Lumbuun dan M Nurdin, yang mana keduanya berasal dari Fraksi PDIP.
Sementara delapan nama anggota BK yang berangkat, yaitu Nudirman Munir (FPG) sebagai pimpinan rombongan, Salim Mengga (FPD), Darizal Basir (FPD), Chaeruman Harahap (FPG), Ansory Siregar (FPKS), Abdul Razak Rois (FPAN), Usman Jafar (FPPP), dan Ali Maschan Moesa (FPKB).
Hamburkan 2,2 Milyar
Kunjungan ke Yunani diperkirakan akan menghabiskan sedikitnya Rp2,2 miliar uang negara, sudah termasuk uang saku 13 anggota DPR plus dua staff ahli yang diajak.
Untuk uang tiket saja, ke-13 anggota DPR itu akan menghabiskan anggaran Rp 1.783.355.600. Sementara dua orang staff ahlinya menghabiskan sekitar Rp 61.290.400, demikian dilaporkan LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA).
Nilai tiket ke13 anggota DPR itu akan setara dengan dana Jamkesmas yang dinikmati oleh 25 ribu kaum miskin. Sementara uang tiket dua orang staff ahli dapat dipergunakan untuk menghadirkan sedikitnya 13 laptop bagi anak-anak Indonesia.
Aksi Protes
Puluhan aktivis dari Aliansi Rakyat Tolak Studi Banding menggelar aksi protes di depan pintu masuk terminal keberangkatan D dan E Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang rencananya akan dilalui para anggota BK yang berangkat studi banding.
Mereka membentangkan spanduk berwarna merah dengan tulisan: “’mohon maaf perjalanan anda terganggu!! SWEEPING ANGGOTA DPR.” Aksi ini dilakukan oleh aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera).
Para demonstran merasa sangat kecewa dengan sikap “keras kepala” anggota DPR yang tidak memperhitungkan situasi bangsa dan kritikan masyarakat. Mereka berniat melakukan sweeping terhadap para anggota DPR “kepala batu” ini.
0 komentar:
Posting Komentar