PARIS: Ketegangan meningkat secara dramatis di Perancis pada hari Selasa setelah Presiden Sarkozy mengeluarkan ancaman akan menindak dengan hukuman keras terhadap para “pembuat onar”.
Pemogokan besar minggu terakhir telah memasuki hari ke-enam, yang tidak memperlihatkan tanda-tanda bahwa para demonstran melemah dalam melancarkan perlawanan terhadap reformasi pensiun dan penambahan jam kerja oleh rejim kanan di Perancis.
Pemerintahan Sarkozy berjanji untuk memastikan bahan bakar tersedia untuk semua orang, namun kenyataan menunjukkan bahwa kekurangan telah meningkat akibat pemogokan pekerja kilang minyak yang memaksa ribuan pom bensin tidak bisa beroperasi dengan baik.
Di Paris, sebuah rapat akbar menghadirkan jumlah massa yang besar. Namun, seperti biasanya, Polisi secara dramatis meremehkan jumlah massa itu dengan menyebut perkiraan yang sangat rendah.
Serikat buruh mengklaim jutaan orang terlibat dalam pemogokan di seluruh negeri.
Di sebuah sekolah di pinggiran Nanterre, yang telah ditutup karena kekerasan di hari sebelumnya, ratusan pemuda melempari polisi dengan batu, sementara polisi membalas dengan gas air mata dan barikade.
Di Lyon, aksi protes berubah menjadi kekerasan, dan sejumlah perusuh menghancurkan kaca-kaca jendela.
Menteri pendidikan mengatakan bahwa 261 sekolah hari ini diblokir oleh kaum muda. Menurut persatuan nasional pelajar sekolah menengan, angka itu bisa mencapai 850, dari 4302 sekolah di Perancis.
Media lokal melaporkan bahw 22 orang polisi terluka dan 196 mahasiswa ditangkap di seluruh negeri.
Pemimpin serikat buruh berjanji akan memperkuat pemogokan di sektor-sektor kunci jikalau pemerintah tidak menghentikan rencananya.
Penambahan Dukungan
Sementara itu, laporan berbagai lembaga survey menyatakan bahwa 71% dari penduduk telah memberikan dukungan terhadap perjuangan melawan reformasi pensiun.
Angka itu merupakan ukuran paling massif dalam dukungan terhadap perjuangan sosial melawan kebijakan pemerintahan di Perancis.
Sumber serikat buruh dan ahli mengatakan kepada Prensa Latina bahwa di masa lalu, Seperti pemberontakan mei 1968 dan aksi 1995 yang sangat menggemparkan perancis, dukungan terhadap mobilisasi paling hanya berkisar dari 50%.
Namun, para analisis lokal memprediksi, situasi ini tidak akan mengarah pada solusi atau persetujuan yang dapat diterima semua orang. Presiden Perancis telah menekankan bahwa dia akan melanjutkan rencananya.
Dengan dukungan partainya, persatuan untuk gerakan kerakyatan (UMP) di majelis nasional dan senat, Sarkozy diyakini akan meloloskan reformasi pensiun dalam perdebatan di parlemen pada hari rabu. (Ks)
Sri Lanka: Reading the General Election 2024 (plus: The Sri Lankan left’s
long road to power)
-
[image: Sri Lanka election results] Pasan Jayasinghe & Amali Wedagedara —
The National People’s Power (NPP) has made history. How can the NPP’s
victory and...
2 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar