JAKARTA: Pengurus Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) mengecam keputusan sepihak Rektor Universitas Halmahera melakukan drop-out terhadap 9 orang mahasiswanya.
Melalui pernyataan sikap yang diterima Berdikari Online, LMND menganggap kebijakan rektor ini bertentangan dengan jaminan konstitusi negara soal kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat yang tertuang dalam pasal 28E ayat 3 UUD 1945.
Inilah kenyataan yang dialami oleh banyak kawan-kawan kita yang harus merasakan sanksi tidak masuk akal dari pihak kampus karena aktvitas kemahasiswaan/organisasional mereka, demikian ditulis dalam pernyataan sikapnya.
Untuk itu, LMND akan melaporkan kejadian ini kepada Komnas HAM, dan meminta agar keputusan tersebut segera ditinjau ulang.
Kesembilan mahasiswa yang mengalami drop-out itu adalah Agus Brend, Yanfrima Makao, Skitno Poroco, Noverentu Sadow, Noventrius Pawole, Jefri Hontong, Yohanis Joko Ruban, Darwin Bahagia dan Mualana Muh Ali.
Berawal Dari Demonstrasi
Kronologis yang disebarkan LMND menjelaskan bahwa keputusan drop-out ini berawal dari aksi sejumlah mahasiswa memprotes kecurangan pemilihan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Saat itu, puluhan aktivis LMND menganggap hasil pemilu mahasiswa itu sangat tidak demokratis dan penuh dengan penyimpangan.
LMND juga mempersoalkan campur tangan birokrasi kampus dalam hajatan mahasiswa ini, dikarenakan akan membawa misi-misi tertentu untuk menjinakkan gerakan mahasiswa.
“Birokrasi kampus menjadi tim sukses untuk salah satu kandidat.”
Saat menggelar aksi damai di dalam kampus, tanggal 27 september 2010, rektor malah menampar salah seorang peserta aksi. Selain itu, terjadi pula aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum mahasiswa terhadap aktivis LMND.
Pada hari itu juga, rektor Uniera mengeluarkan surat skorsing terhadap kesembilan aktivis mahasiswa. Tidak berselang lama, tanggal 30 september, rektor telah meningkatkan keputusannya menjadi drop-out. (Ulfa)
Sri Lanka: Reading the General Election 2024 (plus: The Sri Lankan left’s
long road to power)
-
[image: Sri Lanka election results] Pasan Jayasinghe & Amali Wedagedara —
The National People’s Power (NPP) has made history. How can the NPP’s
victory and...
2 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar