Pekanbaru: Seratusan massa Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) kota Pekanbaru melakukan aksi menolak penggusuran terhadap pedagang jagung bakar di jalan Jend. Sudirman, depan purna MTQ Pekanbaru.
Aksi ini dirangkaikan dengan peringatan Hari Anti-pemiskinan Se-dunia, tanggal 17 oktober kemarin.
Menurut Ketua SRMI Riau Agun Sulfira menegaskan bahwa praktik penggusuran secara semena-mena dan tanpa solusi, telah menyebabkan banyak sekali kaum miskin yang kehilangan lapangan pekerjaan.
“Menjadi pedagang kaki lima adalah pilihan terakhir. Ketika mereka terpaksa digusur, maka tidak ada lagi harapan untuk menyambung hidup,” ujarnya.
Namun, kalau tindakan penggusuran itu tidak dapat dihindarkan lagi, Agun Sulfira berharap Pemkot Pekanbaru bisa menyediakan tempat berjualan yang baru, lengkap dengan fasilitas seperti tenda, kursi, meja.
Dalam aksi siang tadi, SRMI menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan proses pemiskinan oleh lembaga-lembaga imperialis, seperti WTO, Bank Dunia, dan IMF.
Beberapa orang digambarkan sebagai pejabat WTO, Bank Dunia, IMF, dan Presiden SBY, sementara lainnya digambarkan sebagai rakyat yang terus menerus dihisap dan tereksploitasi.
Sri Lanka: Reading the General Election 2024 (plus: The Sri Lankan left’s
long road to power)
-
[image: Sri Lanka election results] Pasan Jayasinghe & Amali Wedagedara —
The National People’s Power (NPP) has made history. How can the NPP’s
victory and...
2 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar